• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEPRIBADIAN TOKOH UTAMA DALAM CERPEN GYOFUKUKI (魚腹記) KARYA DAZAI OSAMU 太宰治が書いた「魚腹記」という短編小説にある主人公のキャラクター - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "KEPRIBADIAN TOKOH UTAMA DALAM CERPEN GYOFUKUKI (魚腹記) KARYA DAZAI OSAMU 太宰治が書いた「魚腹記」という短編小説にある主人公のキャラクター - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

49

“GYOFUKUKI 魚腹記 KARYA DAZAI OSAMU

Pada bab ini dijelaskan analisis kepribadian tokoh Suwa menggunakan teori psikoanalisis Carl Gustav Jung dan faktor-faktor yang melatarbelakangi tokoh Suwa memiliki kepribadian introvert dalam cerpen Gyofukuki 魚腹記 karya Dazai Osamu.

3.1 Kepribadian Tokoh Suwa yang Meliputi (Kesadaran (Ego) ,

Ketidaksadaran Pribadi, Ketidaksadaran Kolektif) dalam Cerpen

Gyofukuki 魚腹記

Pada bab dua telah dijelaskan bahwa menurut Jung kepribadian seseorang terdiri dari dua alam, yaitu alam kesadaran dan alam ketidaksadaran. Fungsi dari kesadaran yaitu untuk penyesuaian terhadap dunia luar, sedangkan ketidaksadaran berfungsi untuk penyesuaian terhadap dunia dalam. Antara kesadaran dan ketidaksadaran menurut Jung sama pentingnya dalam menentukan perilaku seseorang. Kehidupan alam kesadaran dan alam ketidaksadaran saling berlawanan.

(3)

ke luar ataupun ke dalam, dan demikian pula arah orientasi manusia terhadap dunianya, dapat ke luar ataupun ke dalam. Menurut alam kesadaran, yakni fungsi jiwa Suwa yaitu tipe perasa dan sikap jiwa Suwa introvert. Ketidaksadaran Suwa yakni ketidaksadaran pribadinya bertipe pemikir, ketidaksadaran kolektifnya adalah tipe intuitif.

3.1.1. Kepribadian Suwa berdasarkan kesadaran (ego)

Berdasarkan struktur kesadaran (ego) kepribadian Suwa dilihat dari fungsi jiwa dan sikap jiwa.

A. Berdasarkan Fungsi Jiwa

Suwa merupakan seorang pribadi yang perasa, tokoh Suwa banyak mempergunakan perasaannya dalam melakukan sesuatu. Kepribadian perasa Suwa terlihat dari dirinya yang sangat dikuasai oleh emosinya, Suwa pun cepat menjadi sedih atau gembira dan menilai segala sesuatu hal dan kejadian berdasarkan suka atau tidak suka.

Fungsi jiwa yang dominan (superior) dalam diri Suwa adalah perasa. Jadi, kepribadian Suwa menurut fungsi jiwa adalah tipe perasa. Hal ini dibuktikan melalui sifat-sifat Suwa sebagai berikut.

1. Emosional

(4)

Pada saat teringat suatu cerita yang diceritakan ayahnya, perasaan Suwa menjadi tersentuh, Suwa pun menjadi sedih. Hal ini terlihat dari kutipan berikut yang menggunakan metode dramatik dengan teknik reaksi tokoh sebagai berikut.

スワ 物語 聞い あわ あわ 父

親 炭 粉 指 小 口 押 泣い

(Kumpulan Cerpen “Hashire Merosu 走 メロス ” : Gyofukuki : 35) Suwa ga kono monogatari o kiita tokiniha, a ware de, a ware de chichioya no sumi no kona-darake no yubi o chīsana kuchi ni oshi konde naita.

Suwa pada saat mendengar cerita ini, ia menangis dan mendorong jari ayahnya yang penuh bubuk arang ke mulutnya yang kecil.

Kutipan di atas menunjukkan Suwa memang seorang yang emosional, Suwa cepat menjadi sedih dengan mendengar cerita yang diceritakan oleh ayahnya. Ia merasa tersentuh dengan cerita yang diceritakan ayahnya hingga membuatnya menangis.

2. Moody

Menurut Kamus Oxford (2008:285) arti kata moody adalah “having moods that often change; bad-tempered.” Artinya adalah memiliki suasana hati yang sering berubah; marah.

(5)

ia yang mudah merasa bahagia kemudian mudah merasa sedih dengan terbawa situasi yang sedang terjadi.

白い 入 口 土間 い 燃

(Kumpulan Cerpen “Hashire Merosu 走 メロス ” : Gyofukuki : 39) Shiroimonono chirachira iriguchi no doma e maikonde kuru no ga, moe nokori no takibi no akari de, oba ro ni mieta. Hatsuyukida! To yumegokochinagara ukiuki shita.

Tōtsū.-Tai ga shibireru hodo omokatta. Tsuide, ano kusai kokyū o kiita.

`A hō.'

Suwa wa mijikaku sakenda.

Terlihat benda putih berkelip-kelip di lantai pintu masuk di tengah redupnya api unggun. Salju pertama! Terpana dalam kebahagiaan. Nyeri. Badan mati rasa dan berat. Kemudian saya mendengar nafas tidak sedap.

Bodoh

Suwa menangis pendek.

Kutipan diatas menunjukan sifat Suwa yang menunjukkan dirinya moody ditunjukkan dengan Suwa mudah terbawa oleh perasaannya,

perasaanya mudah berubah-ubah, awalnya ia merasa bahagia karena turunnya salju, tetapi setelah itu dia menangis karena rasa tidak enak yang ia rasakan di badannya.

B. Berdasarkan Sikap Jiwa

(6)

bersifat suka memendam rasa dan pikiran sendiri dan tidak mengutarakannya kepada orang lain; bersifat tertutup.

Arah energi psikis dalam kepribadian Suwa adalah ke dalam dirinya sendiri, orientasinya terutama tertuju ke dalam, dan penyesuaian dirinya dengan dunia luar kurang baik. Suwa merupakan sosok orang yang egois, ia pun tidak pandai bergaul atau kurang pergaulan dan bersosialisasi dengan orang lain.

Berdasarkan uraian di atas maka kepribadian Suwa adalah tipe introvert. Sifat introvert Suwa adalah sebagai berikut:

1. Egois

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1991:250) egois adalah orang yang selalu mementingkan diri sendiri.

Suwa memiliki sifat yang egois. Dia bersikap acuh tidak acuh dan tidak peduli dengan lingkungan dan kondisi sekitar dan lebih mementingkan kesenangan diri sendiri.

Sifat Suwa tersebut terlihat dari kutipan yang menggunakan metode dramatik dengan teknik tingkah laku sebagai berikut.

泳 客 い人 見 赤茶 短い髪 元

気 あ い え

(Kumpulan Cerpen “Hashire Merosu 走 メロス ” : Gyofukuki : 34)

Oyoginagara mo kyakurashī hito o mitsukeru to, akachaketa mijikai kami o genki yoku kakiagete kara, yasunde iki se e, to sakenda.

(7)

Kutipan di atas mencerminkan kepribadian introvert Suwa yang egois. Sebagai pelayan kedai teh, ia sudah seharusnya bersikap ramah dan menyambut pelanggan yang datang. Akan tetapi, hal itu berkebalikan dengan apa yang Suwa lakukan. Suwa tidak peduli kepada para pelanggan kedai tehnya, dia lebih memilih melakukan kegiatan yang ia senangi dibandingkan melayani pelanggan kedai tehnya.

2. Kurang Pergaulan atau Bersosialisasi dengan Orang Lain

Suwa adalah pribadi yang kurang pergaulan atau bersosialisasi dengan orang lain, hal ini ditunjukkan dengan keadaan dimana dia hanya memiliki seorang teman.

Kepribadian introvert Suwa yang kurang pergaulan atau bersosialisasi dengan orang lain terlihat dari kutipan yang menggunakan metode dramatik dengan teknik pikiran dan perasaan maupun teknik arus kesadaran sebagai berikut.

スワ そ 一人 友

追想 い い 上 青

い い 小屋 持 帰 好 あ

(Kumpulan Cerpen “Hashire Merosu 走 メロス ” : Gyofukuki : 38 ) Suwa wa, son'na koke o nagameru goto ni, tatta hitori no tomodachi no koto o tsuisō shita. Kinoko no ippai tsumatta kago no ue e aoi koke o furimaite, koya e mottekaeru no ga sukideatta.

(8)

Kutipan diatas menunjukkan bahwa kepribadian introvert Suwa yang kurang pergaulan atau bersosialisasi dengan orang lain melalui kalimat “Suwa pada saat melihat lumut itu, teringat teman satu-satunya.”

Kurang pergaulan atau bersosialisasi dengan orang lain dapat ditunjukkan dengan dimana Suwa hanya memiliki seorang teman.

3.1.2. Kepribadian Suwa beradasarkan Ketidaksadaran

A. Ketidaksadaran Pribadi

Fungsi yang menjadi fungsi pasangan dari fungsi superior merupakan fungsi yang tidak berkembang (inferior). Fungsi yang menjadi fungsi inferior dari kepribadian Suwa yaitu tipe pemikir. Fungsi ini berada dalam alam ketidaksadaran.

Tipe pemikir ada dalam diri Suwa ditunjukkan melalui sifat-sifatnya yang memiliki rasa keingintahuan yang besar dan suka berkhayal atau berfantasi. Sifat-sifat Suwa tersebut ditunjukkan sebagai berikut.

1. Memiliki rasa keingintahuan yang besar

Berdasarkan ketidaksadaran pribadi, Suwa merupakan seseorang yang mempunyai rasa ingin tahu yang besar. Hal ini terlihat dalam kutipan yang menggunakan metode dramatik melalui teknik cakapan sebagai berikut.

スワ 父親 う 声

え 生

父親 大 い肩 スワ い顔

見 い

(9)

スワ そういう父親 い返事

葉 吐

あ う あ う

(Kumpulan Cerpen “Hashire Merosu 走 メロス ” : Gyofukuki : 36-37)

`O chichi.'

Suwa wa chichioya nō shirokara koe o kaketa. `O-me e,na nishi ni iki deruba.'

Chichioya wa ōkī kata o, giku tto subometa. Suwa no kibishī kao o shigeshige mite kara tsubuyaita.

`Wakarane ja.'

Suwa wa, sōiu chichioya no kakari ku-sa no nai henji ga, bakakusakute bakakusakute, Susukino ha o be bbe tto hakidashitsutsu,

`a hō, a hō.' To donatta.

“Ayah”

Suwa menegur ayahnya dari belakang. “Apa yang harus dilakukan untuk hidup”

Ayah menaikkan bahu besarnya. Ayah bergumam keras melihat wajah Suwa.

“Tidak tahu” …

Suwa, memuntahkan daun yang dikunyahnya, ia merasa bodoh dan ditipu karena tidak ada jawaban apapun dari ayahnya.

“menipu menipu” Gerutunya.

(10)

Rasa keingintahuan Suwa yang besar juga terlihat dalam kutipan yang menggunakan metode dramatik dengan teknik pikiran dan perasaan dalam teknik pelukisan tokoh sebagai berikut.

(Kumpulan Cerpen “Hashire Merosu 走 メロス ” : Gyofukuki : 34) Tsumari, sore made no Suwa wa, dōdō to ochiru taki o nagamete wa, kon'nani takusan mizu ga ochite wa, itsuka, kitto nakunatte shimau ni chigainai, to kitai shi tari, taki no katachi wa, dōshite, kō itsumo onajina nodarou to, ibukashi gattari shite ita monodeatta. Sore ga, konogoro ni natte, sukoshi shian bu kaku natta nodearu.

Dengan kata lain Suwa itu suka melihat air terjun yang jatuh dengan seksama, air yang turun banyak seperti ini pasti kita dapat memahaminya, berharap, mengapa bentuk air terjun selalu sama, maka ada hal-hal yang mengherankan. Hal tersebut terjadi di keseharian, dan akan menjadi pemikiran kecil yang menumpuk.

Kutipan di atas menunjukkan bahwa kepribadian pemikir Suwa adalah dengan sifatnya yang memiliki rasa keingintahuan yang besar tentang sesuatu yang ia amati dan menimbulkan pemikiran serta pertanyaan tentang sesuatu hal di dalam pikirannya.

2. Suka berfantasi atau berkhayal

(11)

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1991:498) 1. Lukisan (gambar) di angan-angan; fantasi, 2. Yang diangan-angankan seperti benar-benar ada.

Hal ini sesuai dengan manifestasi ketidaksadaran yang hadir melalui fantasi dan khayalan. Sifat Suwa tersebut terlihat dari kutipan yang menggunakan metode dramatik dengan teknik pikiran dan perasaan dalam teknik pelukisan tokoh sebagai berikut.

大蛇!

(Kumpulan Cerpen “Hashire Merosu 走 メロス ” : Gyofukuki : 41) Orochi!

Orochi ni natte shimatta noda to omotta. Ureshī na, mō koya e kaerenai noda to, hitori-goto o itte kuchihige o ōkiku ugokashita.

Sorekara, fu na wa jitto ugokanaku natta. Tokiori, mune-bire o komakaku soyoga seru dakedearu. Nanika kangaete irurashikatta. Shibaraku sō shite ita.

Naga!

Suwa berpikir ia telah berubah menjadi ular. Menyenangkan, tidak perlu kembali ke pondok, ia mengatakannya seraya memindahkan kumis kepada dirinya sendiri.

(12)

Kutipan di atas menunjukan sifat Suwa yang suka berfantasi. Ia berfantasi akan dirinya yang menjadi “Orochi”, namun hal itu ternyata hanya ada di dalam

fantasi dan khayalannya saja.

B. Ketidaksadaran Kolektif

Fungsi intuitif berada di alam ketidaksadaran Suwa sebagai fungsi pembantu. Fungsi ini muncul secara alamiah dalam perilaku hidup manusia setiap hari atau dalam istilah Levy Buhl adalah mistik kolektif.

Ketidaksadaran kolektif dalam kepribadian Suwa berupa archetypus yaitu reaksi instinktif terhadap situasi yang ia alami. Sehingga perilaku Suwa membuatnya menjadi seorang yang berani.

1. Pemberani

Ketidaksadaran kolektif berisi endapan cara-cara reaksi kemanusiaaan yang khas semenjak zaman dahulu di dalam manusia menghadapi situasi-situasi ketakutan, bahaya, perjuangan, kelahiran, kematian, dan sebagainya. Sifat Suwa yang pemberani dalam ketidaksadaran kolektif ini ditunjukkan dengan kutipan sebagai berikut.

スワ 茶店 一人置い 心配 山 生 鬼

子 あ 岩 踏 滝 吸い

い い あ 天気 いい スワ 裸身

滝 近 泳い い

(13)

Meskipun Suwa hanya sendiri di kedai teh tetapi dia tidak khawatir. Karena dia adalah anak yang lahir di gunung, kalau salah melangkahi tebing terjal tidak takut akan tergelincir ke dalam air terjun. Jika cuaca baik, Suwa akan bertelanjang dan berenang di sekitar air terjun.

Kutipan di atas menunjukkan bahwa pembuktian anggapan dan kepercayaan di dalam masyarakat yang mengatakan bahwa anak yang lahir di daerah gunung sudah pastilah anak yang pemberani dalam melangkahi tebing yang terjal sekalipun.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1991:121) pemberani adalah orang sangat berani, mempunyai sifat berani.

Hal ini juga seperti sebuah peribahasa yang mengatakan dalam kamus peribahasa online. ‘Alah Bisa Karena Biasa’ yang berarti apabila suatu pekerjaan telah terbiasa dilakukan, maka tidak terasa lagi kesukarannya atau sudah memiliki pengalaman praktek yang lebih baik. Ini terjadi sebagai cara-cara reaksi dan kebiasaan dari perjuangan dan wujud adaptasi orang-orang yang tinggal di gunung.

3.2 Faktor yang melatarbelakangi tokoh Suwa memiliki kepribadian introvert dalam cerpen “Gyofukuki 魚腹記 ” karya Dazai Osamu

A. Faktor lingkungan

(14)

keluarga. Keluarga terdekat dengan Suwa yaitu ayahnya. Pola pengasuhan ayahnya yang melatarbekangi kepribadian introvert dalam diri Suwa, yaitu:

1. Kurangnya komunikasi dan keterbukaan antara anak dan orang tua

Pola asuh kurangnya komunikasi dan keterbukaan antara Suwa dan ayahnya ini dibuktikan melalui kutipan berikut ini.

父親 絶壁 赤い 葉 わ 出

スワ う売

スワ 答え い 鼻

強 父親 店 片

(Kumpulan Cerpen “Hashire Merosu 走 メロス ” : Gyofukuki : 35-36)

Chichioya ga zeppeki no akai Tsuta no ha o kakiwakenagara detekita. `Suwa,na n bō ureta.'

Suwa wa kotaenakatta. Shibuki ni nurete, kirakira hikatte iru hanasaki o tsuyoku kosutta. Chichioya wa, damatte mise o kata tsuketa.

Ayah datang sambil menggores daun merah dari tebing Suwa berapa yang terjual

Suwa tidak menjawab apa-apa. Digosoknya kuat-kuat hidungnya yang terkena cipratan air. Ayah membersihkan toko dalam keheningan.

Melalui kutipan di atas menunjukkan kurangnya komunikasi dan keterbukaan antara hubungan ayah dan anak. Ini ditunjukkan dengan tingkah laku Suwa yang yang tidak menjawab pertanyaan ayahnya. Kemudian mereka saling diam tidak ada percakapan yang menunjukkannya adanya keakraban antara hubungan ayah dan anak tersebut.

(15)

(Kumpulan Cerpen “Hashire Merosu 走 メロス ” : Gyofukuki : 36)

`O chichi.'

Suwa wa chichioya nō shirokara koe o kaketa.

`O-me e,na nishi ni iki deruba.' Chichioya wa ōkī kata o, giku tto subometa. Suwa no kibishī kao o shigeshige mite kara tsubuyaita.

`Wakarane ja.'

Ayah

Suwa menegur ayahnya dari belakang. Apa yang harus dilakukan untuk hidup

Ayah menaikkan bahu besarnya. Ayah bergumam keras melihat wajah Suwa.

Tidak tahu

Melalui kutipan di atas menunjukkan kurangnya komunikasi diantara hubungan ayah dan anak, dimana seharusnya ayahnya sebagai lingkungan terdekatnya sebagai agen pembentuk kepribadian, menjawab pertanyaan dan kegelisahan anaknya tersebut. Karena tidak adanya jawaban dan pengertian dari ayahnya, akan membuat Suwa menjadi pribadi yang tertutup.

(16)

keluarga lah lingkungan terdekat seseorang dalam pembentukan kepribadiannya. Apabila terdapatnya hal yang kurang dalam komunikasi yang tidak baik ini, akan memunculkan pribadi yang tertutup, karena merasa tidak ada yang bisa mengerti dia, makadari itu pribadi Suwa menjadi pribadi yang introvert, dimana dia tertutup, dan banyak hal yang ia simpan sendiri di dalam hatinya dibandingkan dengan dibagi ke orang terdekatnya.

2. Pola asuh yang kaku

Dalam kesehariannya Suwa mendaptkan pola asuh yang kaku ini ditunjukkan dengan kutipan berikut.

(Kumpulan Cerpen “Hashire Merosu 走 メロス ” : Gyofukuki : 33) Natsu chikaku natte yama e asobini kuru hito ga, botsubotsu mie hajimeru jibun ni naru to, chichioya wa maiasa, sono shinamono o te kago e irete chamise made hakonda. Suwa wa chichioya no ato kara, wa dashi de patapata tsuite itta. Chichioya wa, sugu sumigoya e kaette yukuga, Suwa wa ichi-ri inokotte miseban suru nodeatta. Yuzan no hitokage ga chira to demo mieru to, yasunde iki se eto, ōgoe de yobikakeru noda. Chichioya ga sō ie to mōshitsuketakaradearu.

(17)
(18)

Referensi

Dokumen terkait

Agar mampu memberikan pendidikan agama dengan baik pada remaja Hindu sejak dini, orang tua harus memiliki pemahaman yang cukup baik tentang ajaran agama Hindu.. Dalam

Terhadap PAT tanah, hasil analisis sidik ragam menunjukkan bahwa pemberian berbagai jenis mulsa berpengaruh nyata terhadap pori air tersedia (Tabel 2).Data hasil

ukuran, warna, atau jumlah melalui kegiatan mengurutkan benda  Melakukan kegiatan yang menunjukkan anak mampu mengenal konsep besar- kecil, banyak- sedikit,

Dengan menggunakan 76 sampel perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI selama tahun 2016-2018 (228 observasi), penelitian ini tidak menemukan adanya hubungan antara

Perusahaan-perusahaan transnasional dan revolusi hijau untuk Afrika telah memperkenalkan pertanian kontrak [di mana petani berkomitmen untuk memproduksi produk dengan cara

Di saat euforia perayaan hari pangan sedunia yang diperingati pada tanggal 16 Oktober setiap tahunnya, lebih dari 8 ribu keluarga.. petani terancam diusir

Pilihan yang sesuai untuk anak kalimat di atas adalah berbentuk pasif, bisa dengan Verb-3 saja atau menggunakan perfect participle yang berbentuk pasif. KUNCI

Demikianlah, melalui beberapa KBK di atas diharapkan lulusan Program Studi Pendidikan Bahasa Arab memiliki keterampilan yang unggul serta relevan dengan kebutuhan